Perjalananku


SEBERKAS GARIS SISI PERJALANAN SPIRITUAL GUSPUR
BismillahirrohmannirrohIIm
Perjalanan demi perjalanan telah ditapaki dan dilalui dalam pengembaraan menimba ilmu – ilmu hikmah kegaiban, kanuragan, pengasihan dan pengobatan dll. Lahir di Pati – jateng, disebuah desa yang bernama desa Pulorejo tepatnya diwilayah bagian selatan kota Pati. Sejak kecil Guspur sudah biasa hidup dalam kesederhanaan dan tidak menunjukkan adanya bakat atau potensi dalam hal – hal kegaiban atau lainnya hanya berbekal hidup neriman dan jujur saja.
Dalam pengembaraan menimba ilmu – ilmu hikmah kegaiban dimulai Guspur sejak umur 12 tahun pada suatu ketidak sengajaan saja, karena hanya ikut – ikutan teman – temannya yang waktu itu lagi gandrung - gandrungnya belajar ilmu hikmah pada seorang habib diwilayah utara kota pati dan diajarkan berbagai ilmu – ilmu al hikmah.Satu tahun lamanya berguru dan mendalami ilmu al hikmah akhirnya rasa bosan itu muncul hingga putus ditengah jalan. Mungkin karena belum adanya kesungguhan minat dan tekad hingga membuat guspur vakum beberapa waktu lamanya, berganti kepada  sibuknya hijau, biru, kuning, merah, abu - abu kehidupan dunia ini.
Pada akhirnya diusia 15 tahun hasrat itu muncul kembali untuk menyelami serta mendalami dan belajar ilmu hikmah  dengan harapan ingin lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dengan perantara keilmuan – keilmuan hikmah. 
Karena menyadari atau tidak menyadari, seseorang mau mendekat, mengenal dan mengabdi kepada ALLAH SWT dibutuhkan dorongan - dorongan dan penyemangat yang pada akhirnya muncullah kebiasaan - kebiasaan dan hingga pada puncak pendakian spiritual muncullah yang disebut keikhlasan. Inilah yang disebut sebuah PROSES.
Sejak itu guspur mulai aktif lagi berguru kesana – kemari dari beberapa ulama, kyai dan ustad sambil berguru ilmu agama, lama berguru dan hanya berpindah – pindah membuat guspur merasakan kehampaan dan kehambaran ilmu – ilmu hikmah yang campur aduk tersebut yang telah dipelajari, karena kita tentu tahu, bahwa seorang guru tidaklah langsung mudah begitu saja memberikan ilmu – ilmu simpanannya atau pamungkasnya kepada seorang muridnya. Hanya dengan kocek yang tinggi.
Dalam kebimbangan itu guspur selalu beristiharah kepada ALLAH swt. Hingga Allah memberikan petunjuk kepadanya untuk berguru kepada seorang kyai yang bernama kyai Muhammad Sawab murid dari kyai Abu Bakar di Pujon – Jatim. Ternyata disini guspur digembleng mental bukan sekedar ilmu, berguru kepada kyai Muhammad Sawab tidaklah mudah mendapatkan sebuah ilmu, diperlukan perjuangan , kesabaran, ketabahan mental dan keistiqomahan dalam mendapatkan kebarokahan suatu ilmu yang berharga bagi guspur. Hampir kurang lebih 8 tahun lamanya guspur menuntut ilmu dan beristiqomah kepada 1 guru.Yang pada tahap akhir diberikan, kepercayaan  dan amanah ilmu simpanan beliau sebagai bekal kehidupan dunia wal ahhirat, untuk dikembangkan dan membantu masyarakat luas.
Alhamdulillah dengan berbekal kesungguhan dan keistiqomahan dalam menuntut ilmu. ALLAH SWT pun memberikan kebarokahan, hikmah hingga melimpahkan sedikit ilmunya kepada hambanya untuk diamalkan guna membantu sesama yang membutuhkan.
Dari uraian diatas perlulah kita mengambil satu titik kesimpulan bahwa dalam mempelajari segala sesuatu, khususnya ilmu gaib amat dibutuhkan kesungguhan, kesabaran, istiqomah dan pengorbanan baik waktu, tenaga, pikiran dan materi.Tapi itu semua tentulah akan sebanding dengan hikmah dan kebarokahan yang Allah akan janjikan kepada hambanya. Bahwa ALLAH SWT akan mengangkat derajat orang – orang berilmu diantara orang yang tidak berilmu.
Pesan kami belajarlah dengan ketekunan pasti kelak akan memetik manisnya ilmu.